Senin, 28 Desember 2015

Di Balik 28



                Tepat 28 Desember 2015 menunjukkan pukul 04:50 wita, semalaman ini aku ngak bisa tidur sedikitpun ini bukan pertama kalinya semenjak kesalahan besar yang ku lakukan setahun silam kepada dua adik Kelasku Dilla Julianty Putri dan Ernawati. Mungkin inilah yang biasa di sebut orang KARMA atau mungkin ini hanyalah Ilusi karena rasa bersalah yang terlalu besar kepada mereka atau karena kebencian atau ini adalah kemarahan hatiku karena tidak pernah menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada mereka berdua. Begitu banyak tanda Tanya yang membuatku tak pernah lagi menikmati indahnya hidup semenjak kejadian itu, sejak setahun yang lalu minggu ini adalah yang terparah karena bayangkan selama 1 minggu aku hanya bisa tidur tenang 2 jam dalam sehari itupun masih dalam keadaan sadar, benar-benar tersiksa hidup bagaikan mati ku merasa seperti cemilan harga lima ratus perak yang siap di santap oleh alam semesta ini.
                Benar-benar ku tak mampu menanggung semua ini, penyesalan ini benar-benar membuatku terpuruk, setiap hari harapku hanyalah rasa penyesalan ini bisa hilang agar aku bisa menjalani hidup seperti yang orang lain lakukan, sandiwara ini aku ingin mengakhirinya. Untuk Irene maaf atas salahku sebenarnya apa yang kau katakan tentang diriku benar semuanya, bahwa aku adalah seseorang yang brengsek yang selalu berusaha lari dari kenyataan, dan aku selalu mencintaimu kau tau perasaanku,aku tau perasaanmu, karena itu aku tak bisa meninggalkanmu sama seperti yang aku lakukan kepada Dilla, sebelum kamu di miliki oleh orang lain, aku tak akan melepaskanmu karena rasa takutku untuk kehilanganmu terlalu besar hingga akhirnya kau bisa kembali lagi padaku, itulah kenapa ketika aku tau bahwa kau telah membuka hati untuk adik kelasmu (sebut saja Hery) aku menjauh darimu karena kau tidak berhak dimiliki oleh dua hati,itulah kenapa aku memilih mundur tapi percayalah hatiku selalu bersamamu. Untukmu Dilla jika kau ada di sini aku hanya ingin bilang perasaanku,perkataanku,dan perhatianku, sebelum insiden itu adalah kebenaran. Ku menjauh hanya karena ku merasa malu memilikimu, kau hanya pantas di miliki oleh orang yang lebih baik dari diriku, ketika aku meminta kau kembali padaku waktu itu , tanpa memberimu ruang untukmu berpikir adalah agar supaya rasa bencimu kepadaku semakin besar hingga kau ragu menerimaku dan membuatmu untuk tak memaafkanku. Aku piker yang aku lakukan selama ini adalah sebuah hal benar,tapi tak berhenti di sini mendengar kau telah membuka hati lagi untuk orang lain, sebut saja Rahmat Adrian itu seperti ku nyalakan api di hatiiku sendiri, ternyata diam-diam perasaan itu menyerang balik diriku hingga aku tak mampu keluar dan lari dari semua ini, menghantuiku setiap harinya. Belum lagi ketika waktu itu aku melihatmu sedang berboncengan dengannya saat aku baru saja dari pantai bira,saat dia menceritakanku bahwa kau selalu mengantar jemputnya menggunakan motor merah spacy mu itu.  Tapi menyadari bahwa itu adalah hak nya sebagai orang yang memilikimu. Iya, kau telah menjadi milik orang lain aku sudah tidak berhak mendekatimu lagi, dan saat bersamaan pula kau jadian dengan Adrian,  Irene kembali memberiku kesempatan sampai akhirnya dia membalaskan dendamnya padaku dengan cara bermain hati dengan seseorang yang di sebut angsar dan seorang lagi sebut saja heri…!!!
                Mengingat kembali perkataannya dan caranya menertawaiku waktu dia berhasil membalaskan dendamnya, membuatku benar2 seperti ayam yang sudah siap untuk di potong, tak berdaya. Tapi aku selalu berhasil menyembunyikan perasaan sakitku yang sebenarnya, aku hanya tidak ingin terlihat lemah di depan matanya, terkadang ketika mengingat itu terus terang itu membuatku galau, Arfah, dan Sepuntung Rokoklah yang menjadi saksi saat aku meratapi nasibku di pelabuhan leppe’ waktu itu, ya!saat itu pula aku mulai mengenal yang namanya rokok dan manfaat asapnya, sungguh melegakan ketika filter rokok itu di hisap kemudian asap di keluarkan sungguh, pengalihan perasaan sesaat.
                Saat itu aku benar2 tidak bisa memilih diantara kalian berdua, kalian selalu memiliki tempat special dalam hatiku, padahal kata orang hati itu Cuma punya satu ruang kosong yang hanya bisa di isi oleh orang tertentu, dan ketika ruang kosong itu telah terisi maka sekecil apapun tidak akan ada yang bisa masuk lagi, tapi kenapa hatiku bisa menempatkan kalian di tempat yang sama , dan perasaan yang sama besarnya, padahal kalian berbeda dari sisi manapun kecuali satu,fakta bahwa kalian sama-sama wanita.dan sampai akhirnya aku kehilangan kalian secara bersamaan pula,itupun dengan hal yang sama,dan sampai hari ini aku masih tetap menyimpan perasaan itu meskipun ku tahu mustahil salah satu di antara kalian kembali menempati tempat yang kosong itu karena satu hal pasti bahwa kalian telah mempunyai kehidupan baru, hati baru,dan yang pasti kalian telah menjadi milik orang lain yang tentunya orang yang lebih baik dariku.
                Tunggu dulu, ternyata menulis ini membuatku sedikit lebih tenang sekarang, setidaknya angin telah mendengar rahasia terbesarku hari ini, dan hari2 selanjutnya akan kutulis kisah2 kecilku kembali jika perasaan yang sama dengan mala mini kembali lagi menyapaku.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Tampan Kelor Blogger Template by Ipietoon Blogger Template