Jumat, 04 Desember 2015

Coklat Belum Tentu Karatan



                Menurut teman-teman keluarga itu apa sih?, tolong jawab pada kolom komentar di bawah. Tapi kalo menurut saya sih keluarga itu ibaratkan sebuah GOOGLE apapun bisa kau temukan di sana( cocok ngak). Saat ini saya sedang berbaring di kasur kesayangan di temani segelas kopi hitam tanpa gula tepat menatap di atas meja belajar saya, saat itu facebook merupakan sosmed yang paling banyak di minati saya pun tak ingin ketinggalan, ketika saya keasyikan Online tiba-tiba sebuah pesan dari akun facebook teman sekelas saya waktu SMP yang berisi “Zob!Kamu lanjut dimana?, skefo(sekedar info)  saya lanjut di SMK Muhammadiyah Bulukumba jurusan Keperawatan.”, Kemudian pesan itu saya balas “ Kamu serius!!, Kalo saya sih daftar di SMK Negeri 1 Bulukumba jurusan Tehnik Komputer Jaringan tapi belum pasti mau lanjut disana atau tidak soalnya ujian tertulis masih 3 hari lagi.”, Pesannya pun masuk lagi “Ia lah, Kalo ngak percaya tanya ajha Windy Ahriani (sepupunya yg kebetulan pernah dekat sama saya). Oiya! Kamu ngak mau daftar di sini juga ya buat jaga-jaga.”, ku balas “windy lanjut di sana ya? Oh. ya udah minta tolong ambilkan saya 1 formulir juga ya,besok baru saya ambil di rumahmu.”.
                Akhirnya saat itu saya daftar juga di SMK Muhammadiyah Bulukumba. Hari ini formulirnya saya ambil kemudian hari esoknya pun,saya dapat panggilan buat test kelayakan. Saya pun datang ke SMK Muhammadiyah di temani oleh kakak sepupu( Riswandi) 1/1 test di mulai saya ingat banget hari itu di mulai dari ujian tertulis ,saya di kasi lembar pertanyaan dan jawaban untuk saya jawab, Selanjutnya test wawancara dan saya pun di wawancarai oleh Ibu Fatmawati yang saya kira dia masih siswa padahal sebenarnya dia adalah guru, karena itu saya pun menjawab asal-asalan saja dan pertanyaan yang paling saya ingat adalah ketika ia bertanya” Apa yang anda akan lakukan ketika anda di nyatakan lulus di sekolah ini?”,”ya tergantung, kalau saya lulus di SMK 1 saya sudah pasti akan sekolah di sana, ya tapi kalo saya tidak lulus di sana dan tak ada pilihan lain saya pasti sekolah di sini”.jawabku. Bu Fatma pun terdiam dan meminta asistennya untuk mengantarkan saya ke test selanjutnya tepatnya test kesehatan,ketika perjalanan menuju balai kesehatan sejenak ku perhatikan suasana sekolah itu terlihat mereka tak sesuai dengan apa yang orang katakan,terus terang saja saya menjawab asal2an ketika wawancara tadi adalah karena banyaknya komentar negatif tentang sekolah ini sehingga saya meremehkan sekolah ini. Sambil berjalan setiap orang yang saya temui sangat murah senyum dan terlihat ramah, Hingga sampailah saya di balai kesehatan dalam ruangan itu saya di minta untuk membuka helm, tapi saya menolak karena saya memiliki cacat karena luka bakar bagian telinga dan leher. Tiba-tiba terdengar suara lembut “Kok gitu dek,buka aja ngak apa-apa kok,ngak usah malu-malu” saya pun menoleh wanita itu(Bu Musdalifah namanya) terlihat dapat di percaya, Kemudian helm itu saya buka dan test kesehatan itu pun berjalan langcar. Semua test pun usai dan saya di minta datang keesokan harinya untuk mengetahui apakah saya lulus/tidak, saya pun bergegas dengan buru-buru tepat di depan pintu balai kesehatan saya pun mengenakan sepatu dan saya masih kurang percaya diri waktu itu, akibatnya saya pun keringat dingin karena di kelilingi oleh siswa/siswi senior yang menjaga di tempat itu. Salah satu di antara merekapun bertanya sesuatu kepada saya “Kamu berasal darimana dek?(kak Ardiadi dan Kak Asni)” sejenak saya terdiam geram dalam hati, pertanyaan macam apa ini ya dari bumilah ngak mungkin saya dari pluto,tapi saya ngak bilang gitu kawan saya pun menjawab”DOUBLE BLACK kak.”,”itu di daerah mana?”tanyanya kembali “Lotong-lotong (dalam bahasa bugis)”semua yang ada disitupun tertawa lebar, termasuk 1 orang yang tepat duduk di samping kiriku ( Ervina Putri Efendi ) ternyata dia juga sedang dalam proses pendaftaran sama seperti saya.
Setelah itu saya pun menuju tempat tinggal kak Riswandi yang berada di belakang Rumah Sakit umum sultan daeng radja tepatnya Jl.Lanto daeng pasewang belakang hotel Arini II,  kebetulan dia juga sedang terburu-buru karena dia akan masuk kuliah tepatnya di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Bulukumba( STKIP Muhammadiyah Bulukumba ). Terus terang saja hari itu sangat melelahkan tapi hari itu bukan tanpa pelajaran saya jadi mengerti bahwa tidak selamanya apa yang di katakan orang itu adalah kebenaran, ya!!! bisa di bilang terkadang dalam menilai manusia bisa saja salah. Ku harap teman-teman belum bosan untuk cerita selanjutnya klik di sini

0 komentar:

Posting Komentar

 
Tampan Kelor Blogger Template by Ipietoon Blogger Template