Pagi
itu adalah pagi yang sangat menyebalkan bagi linda, bagaimana tidak sebel?
Bangun pagi sudah telat, ditambah PR matematika belum selesai, udah gitu pak
darmawan guru matematikanya killer banget. Pak darmawan sebenarnya orangnya
baik, disiplin dan bertanggung jawab. Hanya saja dia tidak suka kalau ada
siswanya yang tidak mengerjakan PR yang ia berikan, baginya siswa yang tidak
mengerjakan PR harus diberikan hukuman dan kebijaksanaan tidak berlaku akan hal
itu, itulah sebabnya linda takut apalagi pelajaran matematika adalah pelajaran
pertama hari ini.
Kok
baru datang, ini udah jam pelajaran lho? Tanya kiki
Sorry
lin tadi macet banget, ha.. kiki keheranan
Dimana?
Biasa antara tempat tidur dan kamar mandi.
Ah
gila kamu, kelakar kiki. Mereka berdua tertawa..
Tapi
kok pak darmawan belum datang yach? Tiba-tiba kiki bertanya
Biarin
aja lah.. jawab linda
Kok
ngomonngnya gitu? Kata kiki, pasti tugas kamu belum selesai yach? Kiki
menambahkan..
Kok
tahu? Yach keliatan lah dari muka kamu..
Emang
muka aku kayak gimana? Cantik yach..
Ih
kepedean banget sich, hehehe.. mereka berdua tertawa.
Tiba-tiba
marcel mendekatinya dan menyapa.
Hay
semua..
Linda,
kiki, dan marcel adalah 3 orang sahabat, mereka sekarang udah duduk di
bangku SMA kelas dua. Mereka bersahabat
udah lama, sejak masih duduk di bangku SMP, sampai sekarang tidak pernah
terpisahkan. Banyak hal yang mereka udah lewati bersama, susah senang mereka
tetap bersama dan mereka orangnya selalu kompak.
O
ya.. pulang sekolah, kita mampir ke perpustakaan yuk?
Ngapain?
Tanya linda
Aku
ada PR nih, makanya aku mau cari referensinya di perpustakaan.
Serius
banget, santai mas bro.. tiba-tiba kiki menyahut.
Okay
deh, akhirnya linda menyetujui ajakan marcel.
Gimana
ki, kamu mau ikut gak? Kata linda
Malas
ah, kalian aja karena tiba-tiba badan aku gak enak nich..
Emang
kamu kenapa? Tanya marcel
Gak
apa-apa kok.. jawab kiki.
Beneran??
tanya Linda dan marcel bersamaan..
Beneran
kok, jawab kiki.
Yach
udah deh kalau gitu..
Marcel
sebenarnya tidak tahu kalau ternyata kiki telah menyimpan perasaan kepadanya,
dan itu sejak dulu. Sampai sekarang kiki masih tetap menyimpan perasaan itu
pada marcel, meskipun mereka sahabat namun kiki punya perasaan lebih kepada
marcel, perasaan cinta lebih dari seorang sahabat.
Setelah
pulang sekolah marcel dan linda segera menuju ke perpustakaan untuk mencari
buku yang pas untuk tambahan materi pelajaran sebagai pelengkap tugas marcel.
Sedang asyik mencari, tiba-tiba linda ngomong ke marcel.
Cel,
aku liat ada yang aneh deh dari cara ngomong kiki tadi waktu kamu ngajak kita
berdua ke sini?
Maksudnya
gimana lin? Marcel bertanya kebingungan.
Iya
tadi tuch aku liat ada raut kekecewaan di wajah kiki, kayaknya dia jeoules ama
aku deh.
Lho
emang kenapa? Kita kan sahabat jadi gak mungkin lah.
Tpi
aku tetap ngerasa aneh, jawab linda.
Udah
deh lin, gak usah ngebahas itu ah..
O,
ya.. aku udah dapat bukunya nich, kita pulang yuk?
Ayuk,
lagian udah sore nich..
O,
ya.. lin, kamu pulangnya naik apa? aku antar yach?
Yach
udah deh, akhirnya linda mengangguk tanda setuju..
Sebenarnya
marcel suka sama linda, tapi marcel tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan
perasaannya itu ke linda. Apalagi mereka bersahabat, pasti akan ada rasa kecewa dan rasa sakit hati di antara
mereka, karena persahabatan nantinya akan terhianati dengan hadirnya rasa cinta
yang lebih dari seorang sahabat.
Akhirnya
marcel sampai di depan rumah linda.
Cel..
kamu gak mampir dulu? Gak usah, lain kali aja..
Yah
udah, makasih yah.. aku udah di antarin pulang.
Lho
kok terima kasih? yang ada tuch aku yang harus terima kasih, karena udah
ditemanin ke perpustakaan, sampai sore begini lagi. Terima kasih yach?
Hehehe..
kamu cel, ada-ada aja deh..
Yach
udah aku masuk dulu, kamu hati-hati di jalan yach?
Okay..
Keesokan
harinya, seperti biasa linda, kiki dan marcel berangkat kesekolah bersama. Di
perjalanan linda terlihat akrab dengan marcel, itu yang membuat kiki sakit hati
kepada marcel dan linda. Kiki merasa udah ada yang aneh dalam persahabatannya,
dia sendiri tidak mengerti kenapa rasa itu harus ada? Mengapa dia harus jatuh
cinta kepada marcel? Yang jelas-jelas adalah sahabatnya sendiri. Yach.. Tuhan
mengapa kau harus hadirkan perasaan ini diantara kami.. tiba-tiba linda
membuyarkan lamunannya.
Ki,
kamu kenapa?
Apa
ada masalah? Tanya linda keheranan.
Gak
apa-apa kok lin..
O
ya, aku ke kelas dulu yach?
Yach
udah, aku mau ke kantin dulu.
Cel,
kamu ikut kan?
Iya,
tapi kamu duluan aja. Jawab marcel
Yach
udah..
Kiki berlari ke kelas, sementara
marcel mengikutinya dari belakang..
Kiki,
tunggu!
Kiki
tidak menoleh dia terus melangkahkan kakinya, dia merasa kecewa kepada marcel
yang tidak bisa membaca kata hatinya, yang tidak bisa mengerti suara hatinya,
kalau dia sayang banget ama marcel. Marcel terus mengejar kiki sampai akhirnya
dia meraih tangan kiki dan menariknya dari belakang.
Lepaskan!
Kiki mencoba melepaskan dirinya dari genggaman marcel namun tidak berhasil,
genggaman marcel terlalu kuat bagi kiki yang lemah.
Ada
apa sich ki? Kok akhir-akhir ini aku perhatikan kamu selalu menghindar dari
kita, kamu menyembunyikan sesuatu yach? Kalau memang ada sesuatu? katakan dong,
jangan kayak gini terus!
Dengan
berlinang air mata, akhirnya kiki mengatakan juga yang sebenarnya kepada marcel
jika selama ini sebenarnya dia sayang dan cinta kepada marcel. Dan dia ingin
marcel menjadi kekasihnya.
Sejenak
marcel diam terpaku mendengarnya, dia merasa langit bagaikan runtuh menimpanya,
perasaannya hancur, hatinya sakit.
Yah
Tuhan.. marcel jadi bingung, apa yang harus ia katakan kepada kiki? Padahal dia
tidak mencintai kiki, dia hanya menganggap kiki itu adalah sahabatnya dan tidak
mungkin dia mencintainya. Apalagi saat ini marcel telah mencintai orang lain
yaitu linda, meskipun dia belum mengatakannya. Akhirnya marcel meninggalkan
kiki tanpa berkata apa-apa, kiki pun melangkahkan kembali kakinya ke kelas
dengan perasaan yang tak menentu sembari menghapus air mata yang membanjiri
pipinya.
Marcel
menghampiri linda yang sedari tadi menunggu dirinya di kantin.
Ada
apa cell, kok mukanya muram gitu?
Jangan
gitu dong, entar chakepnya hilang lagi.. linda mencoba menghibur marcel, tapi
marcel tetap diam dan tak mengeluarkan kata sepatah pun.
Cel,
Kamu kenapa sich? Ada masalah dengan kiki?
Marcel
tetap diam dan tak menjawab.
Tiba-tiba
bell berbunyi tanda pelajaran akan segera dimulai, Tapi marcel tidak beranjak
jua dari tempat duduknya, sepertinya dia tidak mood untuk belajar hari ini.
Linda udah berdiri dan ingin segera meninggalkan kantin, namun marcel meraih
tangannya dan menahannya.
Ada
apa cel? Kamu gak ke kelas?
Maaf lin, sepertinya hari ini aku gak masuk.
Sepulang
sekolah kamu ada waktu gak?
Aku
pengen ngomong sesuatu ama kamu.
Gak
tau, tpi kita liat aja nanti.
Yach
udah, aku masuk dulu yach..
Iya
deh..
Dalam
perjalanan ke kelas linda bingung juga, seribu pertanyaan menyerang hati
kecilnya, semuanya berkecamuk menjadi paradoks antara hati dan pikirannya, dia
berusaha mencoba menjawab setiap persoalan yang muncul dari hati dan pikirannya
akan tetapi dia tidak mendapatkan satu pun jawabannya. Apakah marcel akan
mengatakan cinta padaku? Linda udah mulai menerka-nerka sampai akhirnya linda
sadar itu hanyalah imajinasinya. Tak mungkin marcel mencintainya, terlalu
berisiko untuknya karena mereka bersahabat, mungkinkah sahabat bisa berubah
menjadi cinta? meskipun sebenarnya linda
punya perasaan itu juga, perasaan yang sama kepada marcel.
Sepulang
sekolah linda menemui marcel di taman sekolah, marcel keliatannya udah lama
menunggu di sana. Marcel melihat linda berjalan menghampiri dirinya.
Hay
lin, udah pulang?
Iya
udah, linda duduk disamping marcel sambil memandangi warna-warni bunga-bunga
indah yang ada di sekitar taman itu, hembusan angin pun ikut bersenandung sendu
seakan berbisik nada-nada cinta di telinga mereka berdua. Udah Lama mereka
duduk berdampingan namun tak satupun suara yang keluar dari alat artikulasi
mereka, suasana jadi diam dan membisu. Tiba-tiba linda memecah kesunyian dengan
membuka obrolan.
O
yah, katanya kamu mau ngomong sesuatu? Mau ngomong apa cel?
Marcel
masih terdiam, tak tahu harus ngomong apa dan harus mulai darimana. Dia takut
berhadapan dengan rasa kecewa seandainya nanti cintanya ditolak oleh linda.
Tapi marcel juga bukan laki-laki pengecut, bagaimana pun juga dia tidak mau
membohongi dirinya sendiri bahwa selama ini dia benar-benar mencintai linda,
baginya linda adalah satu-satunya gadis yang mampu memberikan dia keteduhan dan
kedamaian hati. Kelembutan dan kesederhanaan dirinya, itulah yang membuat marcel
ingin berteduh di bawah lembayung cinta linda.
Lin,
aku tau mungkin ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakannya, namun aku takut
terlambat mengatakan ini semua lin, meskipun akhirnya aku harus kecewa itu
bukan masalah bagiku, yang jelas kamu harus tau bahwa selama ini a a ku..
perkataan marcel tiba-tiba terpotong.
Aku
kenapa cel? Terusin dong!
linda udah tidak sabar lagi untuk mendengarkan
semua pernyataan marcel.
Tapi
kamu jangan marah yah?
Iya..
Bener?
Iya..
Aku
sayang dan cinta ama kamu lin..
Apa??
Linda kaget, seakan tidak percaya apa yang dikatakan marcel.
Linda
meraih wajah marcel dan menatap matanya dalam-dalam seakan mencari kejujuran di
sana
Cel,
apa kamu serius mencintai aku?
Percayalah
lin, I’m
very-very Love you.. marcel mencoba untuk meyakinkan linda.
Oh
marcel aku juga mencintaimu, linda terharu dan akhirnya memeluk marcel, linda
melabuhkan seluruh perasaannya di dalam pelukan marcel, pelukannya erat sekali
seakan-akan tidak ingin melepaskan tubuh marcel. Marcel ikut terharu dan
membalas pelukan linda, dia bahagia sekali ternyata linda punya perasaan yang
sama.
Kiki
yang melihat itu semua menyadari jika ternyata cinta marcel bukan untuk dirinya
tapi semuanya untuk linda.
Kiki
menghampiri mereka berdua dan memberikan selamat kepada mereka.
Linda
dan marcel jadi kaget, karena tidak menyangka kalau ternyata kiki sudah lama
memperhatikan mereka. Tapi kiki memperlihatkan sikap yang biasa-biasa saja dia
tau kalau cinta tidak bisa dipaksakan.
Marcel
berdiri dan menggenggam tangan kiki lalu minta maaf karena tidak bisa
mengabulkan harapan kiki untuk mencintainya.
Ki,
maafkan aku yach..? aku gak bisa seperti yang kamu harapkan, aku telah memilih
orang lain yaitu linda. Aku yakin pasti akan datang seseorang yang akan mencintai
kamu dan menyayangi kamu dengan sepenuh hati.
Kiki
tidak mampu menahan isak tangisnya, semuanya tumpah seakan tidak ada yang
tersisah lagi, seluruh tubuhnya terasa lemas.
Dengan
linangan air mata, linda mendekati kiki dan memeluknya sambil meminta maaf.
Ki,
maafkan aku yach..? aku salah, aku telah menyakiti perasaanmu. Tapi jujur aku
tidak bermaksud tuk menghianati persahabatan kita
Lin,
kamu tidak boleh berkata begitu.. bagaimana pun juga kamu adalah sahabatku yang
terbaik dan tidak ada satu pun yang bisa memisahkan kita, aku percaya bahwa
cinta itu tidak boleh dipaksakan, meskipun aku mencintai marcel namun hatinya
telah memilih kamu. Masih banyak kok cara menyayangi orang yang kita cintai,
terkadang kita harus membiarkan orang yang kita sayangi bersama dengan orang
yang dia cintai bukan karena kita tidak mampu membahagiakannya, tapi karena dia
akan lebih bahagia bila bersama dengan pilihan hatinya. Cinta itu tidak buta,
tapi cinta itu jujur. cinta itu bukan sekadar memberi, tapi cinta itu lebih
dari sekadar pengorbanan. Sekarang aku tau bagaimana rasa cinta itu yang
sebenarnya, aku rela kalian bersatu dan aku tidak mau kehilangan sahabat
seperti kalian. Bagiku cinta sahabat adalah lebih dari segalanya..
marcel
dan linda segera memeluk kiki, mereka bertiga hanyut dalam derai tawa tangis
dan bahagia. Setelah merasa lebih baik akhirnya kiki meraih tangan marcel dan
linda, kemudian menyatukannya.
Kalian
pasangan serasi, aku harap kalian bisa terus bersama dan bahagia selamanya.
Mereka
kembali berpelukan, linda berbisik di telinga kiki “thank you, your my best friend
forever”, akhirnya mereka bertiga berjanji akan tetap menjadi sahabat
sampai kapan pun.
`SELESAI