KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada
kita,sehingga tugas makalah PKN dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Makalah
ini juga sebagai tugas yang dikerjakan untuk sarana pembelajaran bagi kita.
Makalah ini kami buat berdasarkan
dengan apa yang kami terima dan juga kami kutib dari berbagai sumber baik dari
buku maupun dari media elektronik.Semoga isi dari makalah ini dapat berguna
bagi kita dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai apa saja
tentang pendidikan kewarganegaraan.
Selayaknya sebagai manusia biasa
yang tidak pernah lepas dari kesalahan,maka dalam pembuatan makalah ini masih
banyak yang harus di koreksi dan jauh dari sempurna.Oleh karna itu, peunulis
mohan maaf yang sebesar-besarnya.
Bulukumba,18 November 2013
Penulis : Sudirman
DAFTAR
ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang
b.
Rumusan Masalah
c.
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
a.
Pengertian
Liberalisme
b.
Ciri-ciri ideologi liberalisme dari
berbagai bidang
c.
Ciri
Khas Ideologi liberal
d.
Ideologi
Liberaisme Terbentuk
e.
Negara
yang menganut Ideologi Liberalisme
BAB
III PENUTUPAN
a.
Kesimpulan
b.
Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi
sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai
visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan
Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan
beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang
diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama
dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran
normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar
pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep
ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti
sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang
eksplisit.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa itu pengertian ideology
liberalisme?
2. Ciri-ciri ideology liberalisme dari
berbagai bidang?
3. Apa ciri khas ideology liberalisme ?
4. Bagaimana ideology liberalisme?
5. Negara apa saja yg menganut ideology
liberaisme?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian ideology liberalism.
2. Mengetahui ciri khas dan ciri
ideology liberalisme dari berbagai bidang.
3. Mengetahui proses terbentuknya dan
Negara penganut ideology liberalisme.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan
tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai
politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad
pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan dua karakteristik berikut.
Anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi kompleks
dan kukuh, dan pola hubungan dalam system ini bersifat statis dan sukar beruba
Pemikiran
liberal (liberalisme) berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan Renaissans
yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abad V-XV). Disebut liberal, yang
secara harfiah berarti bebas dari batasan (free from restraint), karena
liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari pengawasan gereja dan
raja. Ini berkebalikan total dengan kehidupan Barat Abad Pertengahan ketika
gereja dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan manusia.
Secara
umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki
adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha
pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan
yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh
karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya
kapitalisme.
Dalam
masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal
ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan
Oxford Manifesto dari Liberal International: "Hak-hak dan kondisi ini
hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati tidak
terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang
dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari
kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan
rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas.
Masyarakat
yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme adalah yang
memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya.
Dalam masyarakat yang baik semua individu harus dapat mengembangkan pikiran dan
bakat-bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab atas
tindakannya, dan tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya atau
seseorang untuk mengatakan apa yang harus dilakukan.
B. Ciri-ciri ideologi liberalisme dari
berbagai bidang adalah sebagai berikut:
a. Bidang ekonomi menganut paham kapitalisme. Perekonomian diserahkan kepada kepentingan perorangan sehingga menimbulkan pertentangan dan ketimpangan karena yang kaya makin kaya dan yang miskin makin bertambah miskin. Ekonomi liberal-kapitalisme memberikan kemerdekaan dan kekayaan kepada sekelompok kecil masyarakat saja, tidak kepada rakyat banyak.
b. Bidang politik menonjolkan individu artinya bisa saja orang menuntut sesuatu kepada negara atas dasar prinsip liberal. Keadaan itu menjadikan kehidupan politik menjadi labil sehingga pemerintahan sering berganti. Selain itu didukung serta adanya partai oposisi (partai yang kalah dalam pemilu) yang tugasnya mengawasi dan mengevaluasi pemerintah (partai yang berkuasa).
c. Bidang sosial budaya, anggota masyarakatnya bersifat individual dan sangat mementingkan prestasi pribadi.
d. Bidang agama, mengenal paham sekuler, artinya negara tidak ikut campur atau menomorduakan dalam urusan agama sebab agama adalah urusan masing-masing pribadi dan lembaga keagamaannya.
a. Bidang ekonomi menganut paham kapitalisme. Perekonomian diserahkan kepada kepentingan perorangan sehingga menimbulkan pertentangan dan ketimpangan karena yang kaya makin kaya dan yang miskin makin bertambah miskin. Ekonomi liberal-kapitalisme memberikan kemerdekaan dan kekayaan kepada sekelompok kecil masyarakat saja, tidak kepada rakyat banyak.
b. Bidang politik menonjolkan individu artinya bisa saja orang menuntut sesuatu kepada negara atas dasar prinsip liberal. Keadaan itu menjadikan kehidupan politik menjadi labil sehingga pemerintahan sering berganti. Selain itu didukung serta adanya partai oposisi (partai yang kalah dalam pemilu) yang tugasnya mengawasi dan mengevaluasi pemerintah (partai yang berkuasa).
c. Bidang sosial budaya, anggota masyarakatnya bersifat individual dan sangat mementingkan prestasi pribadi.
d. Bidang agama, mengenal paham sekuler, artinya negara tidak ikut campur atau menomorduakan dalam urusan agama sebab agama adalah urusan masing-masing pribadi dan lembaga keagamaannya.
C. Ciri
Khas Ideologi liberal sebagai berikut:
1.
Demokrasi
merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
2.
Anggota
masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan
berbicara,
kebebasan beragama dan kebebasan pers.
3.
Pemerintah
hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan
yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat
belajar membuat
keputusan
diri sendiri.
4.
Kekuasaan
dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
5.
Semua
masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar
individu berbahagia.
6.
Hak-hak
tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan
manapun..
D. Ideologi
Liberaisme Terbentuk
Ajaran liberalisme ortodoks sangat mewarnai pemikiran para
The Founding Father Amerika seperti George Wythe, Patrick Henry, Benjamin
Franklin, ataupun Thomas Jefferson
E. Negara
yang menganut Ideologi Liberalisme
Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology
liberalisme Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia,
Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay
dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara
Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.
Masih
banyak lagi negara-negara yang menganut Ideologi Liberalisme di benua lainnya.
BAB III
PENUTUPAN
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan
terhadap Pancasila sebagai ideologi nasional
diatas, sehingga
kiranya diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Liberalisme
adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan
pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.
2.
Secara
umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
3. Beberapa Negara di Benua Amerika
yang menganut ideology liberalisme Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil,
Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama,
Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme
juga danut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada,
Kosta Rika, Puerto
Rico dan Suriname.
B. Saran
Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik
dan didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang
diketahui benar (enlightened) dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui
surat suara yang bebas dan rahasia, dengan menghargai kebebasan dan
pandangan-pandangan kaum minoritas.Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik),
menurut paham liberalisme adalah yang memungkinkan individu mengembangkan
kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik semua
individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini
mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan tidak
menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan
apa yang harus dilakukan.